FERMENTASI BAHAN PAKAN
2.2.2. Fermentasi Media Padat
Peningkatkan kualitas nutrisi bahan pakan dengan teknik fermentasi media padat sudah sangat lazim digunakan. Teknik ini biasanya digunakan untuk menurunkan kandungan serat bahan berlignoselulosa terutama yang berasal dari limbah pertanian dan perkebunan, meningkatkan kandungan protein dan vitamin, produksi protein sel tunggal (PST) dan enzim yang digunakan dalam industri pakan, menghilangkan pengaruh antinutrisi yang terdapat dalam bahan dan pengawetan bahan pakan.
Model fermentasi media padat (SSF) dalam kehidupan masyarakat telah lama dilakukan sebelum pemahaman tentang pemahaman tentang mikrobiologi dan biokimia berkembang seperti sekarang ini. Bangsa Mesir telah melakukan fermentasi dalam pembuatan roti pada masa 2000 BC. Pembuatan pakan ternak kaya protein berkembang pada kurun waktu 1960-1980. Perkembangan SSF sejak 1990 hingga saat ini meliputi 2 aspek yaitu proses dan produk.
Pengembangan proses meliputi bioremediasi dan biodegradasi senyawa berbahaya, detoksifikasi residu agroindustri, biotransformasi biopulping dan sebagainya. Pengembangan produk meliputi senyawa bioaktif, enzim, asam organik dan produk lain.
Berdasarkan tipe mikroorganisme yang terlibat proses fermentasi media padat dapat diklasifikasikan dalam 2 kelompok utama (Parades-Lopez et al. 1998) yaitu:
- fermentasi media padat alami (indigenous): Pegomposan dan pembuatan silase merupakan contoh SSF yang menggunakan mikroflora alami.
- fermentasi media padat kultur murni umumnya digunakan dalam SSF skala industri atau penelitian untuk meningkatkan pengaturan penggunaan substrat dan pembentukan produk akhir. Kultur murni dapat berupa kultur tunggal atau kultur campuran.
Keberhasilan fermentasi media padat dipengaruhi oleh pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme yang terlibat dalam proses. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan aktivitas mikrooragnisme dalam SSF meliputi pemilihan mikoorganisme yang sesuai dengan substrat, perlakuan pendahuluan terhadap substrat, ukuran partikel, kandungan air dan aktifitas air substrat, kelembaban relatif, periode kultivasi dan keseragaman kondisi lingkungan.


